Memanfaatkan Media Sosial dengan Bijak
Jakarta, LINK—Pada 16-17 Januari 2018, kelas 8 dan 9 Full English Secondary (FE-S) dan SMP Jubilee mendapatkan pembinaan ‘Social Media for Social Good’ dari tim Alumni Universitas Indiana, AS, di ruang MPR 6, lantai 6, gedung Sekolah Jubilee. Kegiatan ini merupakan aksi sosial alumni Universitas Indiana cabang Indonesia: Ms Indiah Marsaban, Mr Andries Sibarani, Ms Dhiny Novrianti dan Ms Anne Arbali.
Siswa-siswa FE-S terlebih dahulu menerima materi dari pukul 09.00 – 11.00 WIB, sedang siswa-siswa SMP Jubilee pukul 11.15-13.15 WIB. Ms Indiah Marsaban dan Mr Andries Sibarani (pemberi materi), terlebih dahulu memperkenalkan Digital Citizenship yang merupakan cara yang bisa dilakukan untuk membantu para siswa dalam mempersiapkan diri sebelum benar-benar terjun ke dunia teknologi terutama gadget, atau norma-norma yang diterapkan dalam penggunaan teknologi. Kemudian pemateri menanyakan media sosial apa yang biasa mereka gunakan? Ada yang menjawab Twitter, Facebook, WA, Line, Instagram dan lain-lain, dengan kisaran 1-3 jam. Dan rata-rata siswa-siswa menggunakan media sosial like, komentar, teman, folower, sosialita juga membangun jaringan.
“Dapatkan kita survive tanpa gadget?” tanya Ms Indiah. Seorang siswa mengatakan bisa karena dia bukan makanan, sebagian lain mengatakan media sosial penting untuk hubungan sosial. Menurut Ms Indiah kita sudah tergantung (dependent) dengan media sosial, yang penting bagaimana kita dengan bijak memanfaatkannya.
Ms Indiah mengutip kata-kata Ebet Kadarusman: ‘Memang baik jadi orang penting, tetapi jauh lebih penting untuk jadi orang baik.’ “Kita ini terlalu narsis, pengen eksis. Belum tentu orang senang melihat kita. Apakah itu penting?!,”papar Ms Indiah.
Ms Indiah menjelaskan kiat menggunakan gadget /media sosial yang bijak dengan mengurai huruf-huruf dari kata THINK (is it True, is it Helpul, is it Inspiring, is it Necessary, is it Kind), kita boleh menggunakan media sosial selama hal itu mengajak kita kepada kebenaran, membantu, menginspirasi, penting, dan membawa kepada kebaikan.
Pada sesi akhir, siswa-siswa diminta membuat film pendek dan pesan-pesan positifnya yang ditampilkan di depan Tim Alumni Universitas Indiana, guru-guru, beserta teman-teman. Mereka rata-rata membuat film tentang “Bullying”, “Kecanduan Gadget” dan “Bahaya Pelanggaran Privasi”. (Ab/fth/JMC)