top of page

Bina Remaja SMP: Jangan Berpacaran, Berteman Sehat Saja

Jakarta, LINK—Unit Bimbingan Konseling Sekolah Jubilee & SMP Jubilee bekerjasama dengan Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB), menyelenggarakan kegiatan Bina Remaja pada 21 November 2017, di Ruang MPR 2, Sekolah Jubilee. Dengan tajuk “Love, Dating & Sex” (Cinta, Pacaran, dan Seks), kegiatan ini diikuti oleh kelas 9 SMP Jubilee guna mengantisipasi permasalahan seputar remaja seperti pacaran, seks pranikah dan penyimpangan orientasi seksual.

Kak Davy, Trainer dan Motivator dari YCAB bertindak sebagai narasumber dan pembicara dalam kegiatan ini. Turut hadir pada acara Bina Remaja ini, Mr Yohannes Guritno, koordinator unit Pengembangan Karakter Siswa Sekolah Jubilee, dan Ms Agustina Kusumastuti, guru BK SMP Jubilee.

Kak Davy memulai acara dengan game ‘Five Fingers’, lalu menetapkan class rule bagi seluruh peserta, yaitu “Respect, Active, and Secret” yang berarti peserta harus berpartisipasi aktif, saling menghargai pendapat satu sama lain dan tidak menceritakan rahasia yang mungkin terungkap di dalam kegiatan tersebut.

Pada permulaan sesi, Kak Davy mengawalinya dengan menggali pandangan seluruh siswa tentang cinta. Terdapat aneka ragam opini dan persepsi tentang cinta. Tetapi, ada satu benang merah yang dapat ditarik mengenai cinta. “Secara umum, cinta itu kasih sayang yang kuat dari seseorang pada orang lain, semisal orang tua kepada anaknya, bukan semata-mata kasih sayang yang didasarkan pada hasrat seksual. Kasih sayang yang didasarkan pada kedekatan yang akrab,” tutur Kak Davy. Pacaran (dating) juga memiliki beragam persepsi. Sebagian orang memandang laki-laki lebih banyak memegang kendali dalam pacaran. Ada yang sangat hati-hati & selektif dalam memilih pacar. “Pacaran adalah suatu perjanjian sosial yang didasarkan pada perasaan dan perilaku romantis. Sedangkan seks, menyangkut dua manusia laki laki dan perempuan dengan rasa cinta, dan hormon dominan yang menjadikannya ‘macho’ & feminin,” simpul Kak Davy.

Topik pun berlanjut ke pengenalan tubuh dan area-area sensitif pada tubuh terutama bagi remaja perempuan yang dikenal sebagai ‘Red Area’. Area-area tersebut meliputi bibir, leher, payudara, paha & organ kemaluan. “Jauhkan Red Area dari pelanggaran, karena itu merupakan hal yang tidak dapat ditarik kembali jika sudah terjadi; alias ‘point of no return’. Pelanggaran pada ‘Red Area’ bisa berakibat buruk/fatal dan mendatangkan penyesalan seumur hidup seperti hamil di luar nikah, drop out, depresi dan bahkan aborsi. Oleh sebab itu, selalu berhati-hatilah dalam menjaga area kehormatan ini, wahai gadis-gadis; hal ini tak boleh dilakukan sebelum menikah!” tegas Kak Davy.

Selanjutnya, Kak Davy bicara mengenai sikap asertif dalam berhubungan dengan orang lain. Asertif berarti bisa bersikap tegas dan mengatakan tidak jika tidak menyukai suatu perbuatan yang orang lain lakukan terhadap diri kita. Siswa diingatkan agar selalu belajar mengendalikan emosi dan menghargai pasangan serta menggunakan waktu & pikiran untuk hal-hal yang positif. Kak Davy menganjurkan siswa untuk bertanya pada orang tua, kakak atau pembina jika ada hal yang meragukan bagi mereka. Selain itu, selalu memberitahu orang tua saat pergi keluar rumah; pastikan mereka pergi dengan orang yang dikenal, berhati-hati dalam bertamu, dan mempercayai insting/nurani. Siswa juga sebaiknya tidak bergantung secara finansial pada orang lain selain orang tua, serta menjauhi narkoba & minuman keras sebagai bentuk kesadaran betapa berharganya diri kita.

Kak Davy juga mengingatkan para remaja terutama remaja putri agar jangan sekali-kali mulai memberi kesempatan untuk interaksi mencium bibir (kissing), karena pada bibir banyak saluran urat saraf yang peka/sensitif. “Ingat! Jangan sekali-kali memulai (berciuman) kecuali sudah menikah. Karena jika sudah dimulai dengan bibir maka dapat merembet dan menuntut lebih jauh untuk menyentuh organ-organ terlarang lain seperti leher, payudara, paha hingga kemaluan,” terang Kak Davy.

Pada akhirnya, Kak Davy tidak menyarankan pacaran. Ia memberikan tips bagi para remaja dalam membina hubungan persahabatan yang sehat. Tips yang diambil dari huruf-huruf yang membentuk kata SEHAT, yaitu: 1.Seks tidak diperbolehkan sebelum menikah. 2. Emosi harus dijaga agar selalu terkendali dan disalurkan pada hal-hal yang positif seperti aktivitas organisasi, olah raga, seni atau kegiatan rekreatif. 3. Hargai/hormati pasangan. 4.”Asertif Dong!” yang berarti memiliki nurani yang hidup dan memiliki kemampuan menolak stimulus/rangsangan negatif yang datang seperti ajakan untuk bersentuhan (‘kissing’, ‘necking’ dan lain sebagainya). 5.Tuhan selalu melihat dan tahu. (Ab/fth/JMC)

Featured Posts
Recent Posts
Archive
Search By Tags
No tags yet.
Follow Us
  • Facebook Basic Square
  • Twitter Basic Square
  • Google+ Basic Square
bottom of page